Translate

Jumat, 17 Februari 2012

Allah Penyelenggara


DOA KEPADA ALLAH PENYELENGGARA
Allah Penyelenggara ilahi, yang semuanya telah ada dan dijadikan, kami mohon, perhatikanlah komunitas milikMu ini, yang percaya kepadaMu karena Engkau adalah Penyelenggara kami.
Kami ingin melaksanakan kehendakMu yang ilahi. Inilah kami, ya Tuhan, jadikanlah kami sebagai alat dalam tanganMu.
Janganlah membiarkan kami menghalangi karyaMu. Buatlah kami sesuai dengan keinginanMu.
Kami sangat berharga bagiMu, sampai Engkau memanggil kami untuk melayaniMu dalam diri sesama yang miskin.
Berikanlah rahmatmu kepada kami agar kami mampu menjalankan KehendakMu. Berkatilah kami, selamatkanlah kami dari segala malapetaka dan dari kematian kekal.
Amin

Rabu, 01 Februari 2012

Menyilih dan Memulihkan


Menyilih dan Memulihkan Wajah Yesus
Firman yang menjelma telah menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian.
Namun penebusan Kristus meminta penyilihan dari pihak manusia dan melibatkan manusia dalam karyaNya, agar manusia melengkapi dalam dagingnya apa yang masih berkurang pada sengsara Kristus demi keselamatan dunia ( Kol.1,24)
Kepada kami, M.Pia Mastena  telah mewariskan Wajah Yesus  yang menderita, bersengsara, Wajah yang telah dia kontemplasikan sejak masa kecilnya serta menjadi dasar spiritualitas penyilihannya.
Wajah Yesus itulah  yang menjadi inspirasi, pusat kharisma kami.
Sehingga “ setiap komunitas berusaha menjadi  PUSAT PENYILIHAN  baik di antara orang kristen, maupun di antara orang yang beda agama, dan setiap suster berusaha menjadi rasul penyilihan di mana saja mereka diutus”. Kalimat ini, ditulis Pendiri kepada Uskup Beccegato dan kemudian kepada Kongregasi Hidup Bakti di Roma,untuk memperoleh pengesahan bagi Kongregasi dengan nama “ Penyilih-penyilih Wajah Kudus “
    Untuk mengerti nama dari kongregasi ini, kharismanya  serta devosi kepada Wajah Kudus yang disertai spiritualitas penyilihan dalam diri M.Pia Mastena, perlu diketahui apa yang terjadi pada waktu itu di Italia, di Perancis, di Bovolone -Verona dan dalam rumah keluarga Mastena sendiri.
Ø  Di Perancis devosi disebarluaskan oleh Leon Dupont, St. Maria de S.Pierre dan St. Theresia dari kanak-kanak Yesus dan Wajah Kudus.
Ø  Di Italia disebarkan berita bahwa di kota Turin tersimpan kain kafan dan ada satu gerakan yang memperluaskan devosi tersebut.
Ø  Di Verona di gereja pater-pater Stigmata, persekutuan rohani Wajah kudus telah mendirikan suatu cadangan dengan persetujuan Uskup Canossa dan pasangan Mastena adalah anggota organisasi. Mereka menerima gambar Wajah Yesus dan di depan gambar itulah Pendiri berdoa dan berkontemplasi.  Di rumahnya dia belajar berkurban, bermatiraga, sikap penyilihan.
Pada Tahun 1988 di kota Turin diadakan pameran kain kafan dan diberi kesempatan kepada seorang fotografer untuk memotret kain. Foto itu merevolusionir sejarah gambar-gambar dan membuka zaman baru bagi Wajah kudus. Manusia yang menderita nampak dalam photo itu dalam keindahannya dan dalam tragedisnya sehingga dal diri Theresia yang baru berumur 17 tahun, telah menggiatkan kesamggupannya untuk menyilih. Empat tahun kemudian, pada masa novisiatnya, dengan persetujuan pemimpin dan bapak rohani dia mengikrarkan kaul sebagai kurban dan dengan demikian  dipersatukan kepada Hamba Yahwe dalam sengsaraNya dan kematianNya untuk menyilih dosa-dosa umat manusia. Devosi tersebut terus-menerus dikembagkan sambil mempersembahkan diri sebagai kurban melalui Ekaristi, askesi, cilicium, doa malam, puasa, tidur di lantai.
  Dengan mengarahkan pandangannya kontemplatif kepada Wajah Kudus, Madre Mastena telah menjadikanNya sebagai pusat dari kehidupan, spiritualitas dan kharismanya sambil melibatkan dalam spiritualitas penyilihan itu suster-suster dan sahabat-sahabat Wajah Kudus.


MEMULIHKAN
“ Memulihkan”   adalah bagian terakhir dan penutup dari kharisma “ Menyebarkan“ dan “Menyilih “
Kata memulihkan dalam bahasa harian berarti: menguatkan kembali, menjadikan stabil kembali suatu instansi, suatu lembaga atau menjadikan kembali kesehatan..
Dalam bahasa Kitab Suci kata ini menyatakan hal mengembalikan kepada seseorang apa yang telah diambil dari padanya untuk memulihkan.
Dewasa ini, secara teologis, “ memulihkan” berarti membawa kembali suatu aturan, satu harmoni, keindahan Sang Pencipta, melalui Yesus Kristus, dalam diri umat manusia yang ditandai oleh dosa dalam diri Adam lama.
Dalam bahasa kharisma Madre Mastena, “ memulihkan “ mengindahkan, menyebarkan, menyilih gambar Yesus dalam diri sendiri dan dalam setiap orang manusia. Menyebarkan, menyilih Wajah Yesus adalah perjalanan untuk mencapai titik akhir yaitu
 “ MEMULIHKAN” . Dengan kata lain menetapkan, gambar Yesus dalam diri kita dengan mengembalikan keadaan yang hilang dengan dosa.
Biasanya kita mengatakan bahwa kita bisa “ rehab “ sebuah rumah dan memulihkan suatu karya seni yang patut dipelihara dari waktu ke waktu.
Memulihkan yang kami mau   mengembalikan adalah Wajah Yesus sendiri yang telah bangkit sebagai kepenuhan misteri kematian dan kebangkitan Kristus, kesempurnaan ilahi yang harus dihayati sebagai orang kristen dan religius.
Seorang Suster Wajah Kudus memulihkan Wajah Yesus dalam jiwa-jiwa melalui kekudusan hidupnya. “ Inilah kehendak Allah : kekudusanmu” ( 1Ts.4:3)
Menghayati kekudusan sebagai Suster Wajah Kudus berarti memilih “ ukuran tinggi” dari kesempurnaan kristiani sesuai dengan teladan Pendiri yang diwariskan, yaitu
“ menjadi wajah-wajah Kristus “ agar gambaran disebarkan,disilih dan dipulihkan dalam diri sesama. Tema kekudusan sering kali muncul dalam surat-surat atau tulisannya.
Dunia, di mana kita hidup membutuhkan saksi-saksi akan kebangkitan, kehidupan, cinta kasih, keindahan,
misioner Wajah Kristus .
Suatu Wajah yang memanggil, suatu Wajah yang mencintai, suatu Wajah yang menginjili. Dari waktu ke waktu kitalah yang harus mewartakan InjilNya..
Kalau bukan kita siapa lagi?
“Berkaryalah dan Yesus akan membimbing kamu dengan segenap hati”.
“ Yesus memanggilmu..marilah kita setia agar kita melihat Yesus yang tersenyum. Hanya demikianlah Kongregasi Wajah Kudus tersebar luas di mana-mana...hanya demikianlah kita akan menyatakan dan akan memperkenalkan Wajah Yesus sambil menyebarkan devosiNya dan menyilih serta memulihkan gambaran-Nya yang ilahi dalam jiwa-jiwa..”( Pendiri )