Translate

Rabu, 30 April 2014

Tulisan Beata Pia Mastena

SEPERTI BUNGA-BUNGA KECIL
Apabila aku berdoa dan sedang berjalan-jalan, sedang mengajar di sekolah, sedang berbicara dengan seseorang, tiba-tiba saya merasa diliputi oleh semangat yang membalut, yang memasuki saya dan mengisap seluruhnya. Jiwaku hidup dalam damai: hatiku dalam cinta dan akal budiku di dalam Allah, sehingga dalam kegiatan sehari-hari, secara khusus dalam periode yang terakhir, itu semua hanya karena kebaikan Pengantin Surgawi, saya tidak tahu, saya tidak percaya bahwa satu perempat jam berlalu tanpa merasa, tanpa menikmati keakraban surgawi dengan Yesus, WajahNya yang manis menggembirakan Malaikat surga.(Beata M.Pia Mastena )

Jumat, 25 April 2014

Wajah Kristus

Kita sedang merayakan Pesta Paskah, pesta kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus, pesta peralihan dari kegelapan menuju cahaya abadi. Kita gembira dan dengan sukacita menyanyikan lagu baru: “Alleluya.” Kristus yang bangkit selalu hadir di tengah-tengah kita, namun seringkali kita tidak mengenali wajah-Nya, karena Ia menampakkan diri dalam wajah orang-orang yang kita anggap hina. Wajah sesama saudara kita, itulah Wajah Yesus yang bangkit dan tetap tinggal bersama kita! Wajah sesama yang dilupakan, diperalatkan, dipinggirkan, yang miskin, sakit.. Wajah Yesuslah yang kita cari, kita boleh temukan dekat kita, disekitar kita. Wajah Yesus yang berbelaskasih, penuh cinta, pengampunan, lemah-lembut, pemurah.. " Cinta bertanya, menuntut wajah, dan barangsiapa mengenal Kitab Suci tahu bahwa siapa yang mencari Tuhan, karena dari-Nya ia diciptakan, mencari wajah: “bilakah aku memandang WajahMu?”, “Terangilah kami dengan WajahMu”, “WajahMu ku cari ya Tuhan”… Seandainya orang kristen adalah mereka yang mengasihi Tuhan tanpa melihatnya(1Pt 1,8), merindukan wajahnya dan berharap untuk menjumpainya pada hari Tuhan. Namun dalam ketiadaan wajah yang tak seorangpun bisa mengisi, Tuhan telah meninggalkan WajahNya: tanda kehadirannya dalam wajah. Hal ini mewajibkan kita untuk membuat discermen dalam mencari Tuhan. Dimanakah Tuhan? Wajahnya ada, tetapi untuk mengenalnya membutuhkan perjalanan spirituil, terutama mata yang mampu mengenal WajahNya. Yesus sendiri mengatakan bahwa ia meninggalkan jejaknya terutama pada murid utusan yang setia membawa sabdanya‐ “Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku” (Mt 10,40) ‐ khususnya pada mereka yang kecil dan sederhana seperti anak kecil, sampai di aniaya". (BIANCHI E.)

Kamis, 17 April 2014

Teladan

KAMIS PUTIH "Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu" (Yoh 13:14 "Rendah hati adalah sikap dan perilaku yang tidak suka menonjolkan dan menomorsatukan diri, yaitu dengan menenggang perasaan orang lain. Meskipun pada kenyataannya lebih dari orang lain, ia dapat menahan diri untuk tidak menonjolkan dirinya" (Prof Dr Edi Sedyawati/ edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka – Jakarta 1997, hal 24). "Pada perjamuan terakhir, pada malam Ia diserahkan, Penyelamat kita mengadakan Korban Ekaristi Tubuh dan DarahNya. Dengan demikian Ia mengabadikan Korban Salib untuk selamanya, dan mempercayakan kepada Gereja , MempelaiNya yang terkasih, kenangan Wafat dan KebangkitanNya: sakramen cintakasih, lambang kesatuan, ikatan cintakasih, perjamuan Paska. Dalam perjamuan itu Kristus disambut, jiwa dipenuhi rahmat, dan kita dikurniai jaminan kemuliaan yang akan datang" (Vatikan II: Konstitusi Liturgi no 47). "Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN,.. Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku! Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya" (Mzm 116:12-13.15-18)

Film Renungan Kamis Putih