Translate

Sabtu, 06 Juni 2015

Suster Wajah Kudus - Kasih




HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS


"  ...selalu siap, penuh kepolosan dan cinta, untuk perjamuan Ekaristi, selalu berterima kasih kepada Yesus, karunia ilahi-Nya! ( Beata M. Pia Mastena )



Ia telah memberi mereka gandum yang terbaik. Ia telah mengenyangkan mereka dengan madu dari gunung batu.( Mzr 81:17)
Perjamuan makan yang diadakan oeh Yesus bersama dengan para murid-Nya bukanlah perjamuan makan biasa. Perjamuan tersebut menjadi kesempatan bagi Yesus untuk menggenapi seluruh karya-Nya di dunia, yaitu menyerahkan diri-Nya secara total untuk manusia.  “Inilah Tubuh-Ku” dan “Inilah Darah-Ku” menjadi ungkapan puncak dari kasih Yesus kepada para murid-Nya dan manusia. Seakan Yesus mau menggenapi apa yang pernah disabdakan-Nya, “Tak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang sahabat yang rela menyerahkan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”
Apa pemberian tertinggi dari manusia selain nyawanya? Selain tubuh dan darahnya?
Tidak ada pemberian tertinggi dari manusia selain memberikan hidupnya sendiri. Itulah yang dilakukan Yesus kepada kita semua: Ia memberikan Tubuh dan Darah-Nya bagi kita sebagai makanan dan minuman. Dengan memberikan Tubuh dan Darah-Nya bagi kita, Yesus tidak ingin manusia “kelaparan”. Dia ingin manusia tetap hidup, kuat dan semangat.
 Yesus masih terus menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya bagi kita, yang senantiasa kita terima dalam perayaan Ekaristi. Tubuh dan Darah Yesus yang boleh kita santap telah menjadi makanan dan minuman rohani kita, sehingga kita tidak lagi merasa lapar. Dengan menyantap Tubuh dan Darah Yesus, kita bersatu dengan-Nya, sehingga kita tidak akan tercerai-berai.
Siapa yang makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, Sabda Tuhan.