Menyilih dan Memulihkan Wajah Yesus
Firman yang menjelma telah menyelamatkan manusia dari dosa
dan kematian.
Namun penebusan Kristus meminta penyilihan dari pihak manusia dan melibatkan manusia dalam karyaNya, agar manusia melengkapi dalam dagingnya apa yang masih berkurang pada sengsara Kristus demi keselamatan dunia ( Kol.1,24)
Namun penebusan Kristus meminta penyilihan dari pihak manusia dan melibatkan manusia dalam karyaNya, agar manusia melengkapi dalam dagingnya apa yang masih berkurang pada sengsara Kristus demi keselamatan dunia ( Kol.1,24)
Kepada kami, M.Pia Mastena
telah mewariskan Wajah Yesus yang
menderita, bersengsara, Wajah yang telah dia kontemplasikan sejak masa kecilnya
serta menjadi dasar spiritualitas penyilihannya.
Wajah Yesus itulah yang menjadi inspirasi, pusat kharisma kami.
Wajah Yesus itulah yang menjadi inspirasi, pusat kharisma kami.
Sehingga “ setiap komunitas berusaha menjadi PUSAT PENYILIHAN baik di antara orang kristen, maupun di
antara orang yang beda agama, dan setiap suster berusaha menjadi rasul penyilihan
di mana saja mereka diutus”. Kalimat ini, ditulis Pendiri kepada Uskup
Beccegato dan kemudian kepada Kongregasi Hidup Bakti di Roma,untuk memperoleh
pengesahan bagi Kongregasi dengan nama “ Penyilih-penyilih Wajah Kudus “
Untuk mengerti
nama dari kongregasi ini, kharismanya
serta devosi kepada Wajah Kudus yang disertai spiritualitas penyilihan
dalam diri M.Pia Mastena, perlu diketahui apa yang terjadi pada waktu itu di
Italia, di Perancis, di Bovolone -Verona dan dalam rumah keluarga Mastena
sendiri.
Ø
Di Perancis devosi disebarluaskan oleh Leon
Dupont, St. Maria de S.Pierre dan St. Theresia dari kanak-kanak Yesus dan Wajah
Kudus.
Ø
Di Italia disebarkan berita bahwa di kota Turin
tersimpan kain kafan dan ada satu gerakan yang memperluaskan devosi tersebut.
Ø
Di Verona di gereja pater-pater Stigmata,
persekutuan rohani Wajah kudus telah mendirikan suatu cadangan dengan
persetujuan Uskup Canossa dan pasangan Mastena adalah anggota organisasi.
Mereka menerima gambar Wajah Yesus dan di depan gambar itulah Pendiri berdoa
dan berkontemplasi. Di rumahnya dia
belajar berkurban, bermatiraga, sikap penyilihan.
Pada Tahun 1988 di kota Turin diadakan pameran kain kafan
dan diberi kesempatan kepada seorang fotografer untuk memotret kain. Foto itu
merevolusionir sejarah gambar-gambar dan membuka zaman baru bagi Wajah kudus.
Manusia yang menderita nampak dalam photo itu dalam keindahannya dan dalam
tragedisnya sehingga dal diri Theresia yang baru berumur 17 tahun, telah
menggiatkan kesamggupannya untuk menyilih. Empat tahun kemudian, pada masa
novisiatnya, dengan persetujuan pemimpin dan bapak rohani dia mengikrarkan kaul
sebagai kurban dan dengan demikian
dipersatukan kepada Hamba Yahwe dalam sengsaraNya dan kematianNya untuk
menyilih dosa-dosa umat manusia. Devosi tersebut terus-menerus dikembagkan
sambil mempersembahkan diri sebagai kurban melalui Ekaristi, askesi, cilicium,
doa malam, puasa, tidur di lantai.
Dengan mengarahkan
pandangannya kontemplatif kepada Wajah Kudus, Madre Mastena telah menjadikanNya
sebagai pusat dari kehidupan, spiritualitas dan kharismanya sambil melibatkan
dalam spiritualitas penyilihan itu suster-suster dan sahabat-sahabat Wajah
Kudus.
MEMULIHKAN
“ Memulihkan” adalah
bagian terakhir dan penutup dari kharisma “ Menyebarkan“ dan “Menyilih “
Kata memulihkan dalam bahasa harian berarti: menguatkan
kembali, menjadikan stabil kembali suatu instansi, suatu lembaga atau
menjadikan kembali kesehatan..
Dalam bahasa Kitab Suci kata ini menyatakan hal
mengembalikan kepada seseorang apa yang telah diambil dari padanya untuk
memulihkan.
Dewasa ini, secara teologis, “ memulihkan” berarti membawa
kembali suatu aturan, satu harmoni, keindahan Sang Pencipta, melalui Yesus
Kristus, dalam diri umat manusia yang ditandai oleh dosa dalam diri Adam lama.
Dalam bahasa kharisma Madre Mastena, “ memulihkan “
mengindahkan, menyebarkan, menyilih gambar Yesus dalam diri sendiri dan dalam
setiap orang manusia. Menyebarkan, menyilih Wajah Yesus adalah perjalanan untuk
mencapai titik akhir yaitu
“ MEMULIHKAN” . Dengan kata lain menetapkan, gambar Yesus dalam diri kita dengan mengembalikan keadaan yang hilang dengan dosa.
“ MEMULIHKAN” . Dengan kata lain menetapkan, gambar Yesus dalam diri kita dengan mengembalikan keadaan yang hilang dengan dosa.
Biasanya kita mengatakan bahwa kita bisa “ rehab “ sebuah
rumah dan memulihkan suatu karya seni yang patut dipelihara dari waktu ke
waktu.
Memulihkan yang kami mau mengembalikan adalah Wajah Yesus sendiri yang telah bangkit sebagai kepenuhan misteri kematian dan kebangkitan Kristus, kesempurnaan ilahi yang harus dihayati sebagai orang kristen dan religius.
Memulihkan yang kami mau mengembalikan adalah Wajah Yesus sendiri yang telah bangkit sebagai kepenuhan misteri kematian dan kebangkitan Kristus, kesempurnaan ilahi yang harus dihayati sebagai orang kristen dan religius.
Seorang Suster Wajah Kudus memulihkan Wajah Yesus dalam
jiwa-jiwa melalui kekudusan hidupnya. “ Inilah kehendak Allah : kekudusanmu” (
1Ts.4:3)
Menghayati kekudusan sebagai Suster Wajah Kudus berarti
memilih “ ukuran tinggi” dari kesempurnaan kristiani sesuai dengan teladan
Pendiri yang diwariskan, yaitu
“ menjadi wajah-wajah Kristus “ agar gambaran
disebarkan,disilih dan dipulihkan dalam diri sesama. Tema kekudusan sering kali
muncul dalam surat-surat atau tulisannya.
Dunia, di mana kita hidup membutuhkan saksi-saksi akan
kebangkitan, kehidupan, cinta kasih, keindahan,
misioner Wajah Kristus .
Suatu Wajah yang memanggil, suatu Wajah yang mencintai, suatu Wajah yang menginjili. Dari waktu ke waktu kitalah yang harus mewartakan InjilNya..
Kalau bukan kita siapa lagi?
misioner Wajah Kristus .
Suatu Wajah yang memanggil, suatu Wajah yang mencintai, suatu Wajah yang menginjili. Dari waktu ke waktu kitalah yang harus mewartakan InjilNya..
Kalau bukan kita siapa lagi?
“Berkaryalah dan Yesus akan membimbing kamu dengan segenap
hati”.
“ Yesus memanggilmu..marilah kita setia agar kita melihat
Yesus yang tersenyum. Hanya demikianlah Kongregasi Wajah Kudus tersebar luas di
mana-mana...hanya demikianlah kita akan menyatakan dan akan memperkenalkan
Wajah Yesus sambil menyebarkan devosiNya dan menyilih serta memulihkan
gambaran-Nya yang ilahi dalam jiwa-jiwa..”( Pendiri )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar