Selama
tiga hari para suster yunior telah mencoba bergelut dengan hakekat hidup sebagai seorang suster Wajah Kudus, yang
mengikrarkan Kaul-kaul, hidup dalam komunitas dan menghayati tuntutan hidup
rohani sehingga mencapai kualitas hidup rohani tertentu
Hidup
bhakti adalah sebuah panggilan untuk hidup yang diwjudkan melalui pelayanan
dan tugas tertentu.
Allah terlibat dalam seluruh proses panggilan dan jawaban manusia. Ketika kita memberikan jawaban atas panggilan Allah berarti
kita telah mengatakan “ya” terhadap tawaran Allah, sebaliknya penolakan
terhadap panggilan untuk hidup bhakti berarti memutuskan untuk menjatuhkan
pilihan pada jenis panggilan hidup lain.
Kita
hendaknya bersyukur dan berbangga atas panggilan kita.
Hidup
doa menjadi unsur esensial dalam hidup bhakti. Sebagai religius tugas dan karya
kita yang utama adalah berdoa.
Doa
menjadi dasar, sumber kekuatan dan inspirasi utama karya kerasulan kita. Doa
merupakan kewajiban kaum religius.
Karena
itu acara harian komunitas biara selalu dibuka dan ditutup dengan
kegiatan-kegiatan rohani (doa, meditasi, ekaristi, dll), lalu dilanjutkan
dengan kegiatan-kegiatan lainnya..
Tugas
utama adalah berdoa maka kita perlu tahu tentang hakekat doa dan berdoa, dan
menjadi manusia pendoa.
Doa
yang sejati lahir dari hati. Tempat doa adalah hati dan bukan kepala. Ketika
mau berdoa pertama-tama kita mesti menyiapkan suasana bathin. Karenanya doa
menuntut waktu tertentu dan kehendak yang baik. Itulah sebabnya pendoa adalah
seorang pencinta atau orang yang mencinta, dan hanya bisa mencintai Allah dia
yang mengenalNya dan sadar bahwa ia dicintai oleh Allah. Doa yang sejati adalah
ungkapan cinta yang terpancar dari hati (bdk. Mat 12,34): “Yang diucapkan mulut
keluar dari hati”.
Doa yang benar dapat menjamin kebahagiaan hidup yang lebih
besar; berbahagia berkontak dengan Allah. Karena kelimpahan hati yang mencinta
dan bersatu dengan Allah terungkap melalui perasaan seperti gembira, sukacita,
damai, syukur, pujian dan terima kasih.
Semoga suster Wajah Kudus tetap CCS>
BalasHapus