Manusia sebagai makluk
sosial tidak dapat hidup tanpa bantuan dan kerja sama dengan orang lain. Ini
disebabkan oleh karena manusia itu adalah makluk yang berakal budi, yang sangat
bergantung pada makluk lain, baik itu hewan maupun tumbuh-tumbuhan dan bahkan
batu atau benda mati. Hidup manusia yang penuh dengan kekurangan terkadang
membuat manusia sangat bangga dengan segala apa yang dimilikinya, namun perlu
disadari bahwa, dalam kelebihan-kelebihan itu ada saja kekurangan yang perlu
diisi oleh makluk ciptaan yang lain. Inilah yang dinamakan dengan apa yang
dikatakan oleh para ahli biologi “simbiosis” dalam hidup.
Dalam situasi apapun, orang
akan berbangga dengan apa yang dimilikinya saat ini. Tanpa disadari bahwa
semuanya itu merupakan sesuatu yang mungkin berlangsung untuk sementara waktu.
Allah telah memberikan semuanya untuk dikembangkan. Segala yang ada dibumi ini
manusialah yang menguasainya tapi bukan untuk saling menguasai.
Diamati-Nya segala
bentuk ciptaan yang telah ada dan semuanya itu sempurna adanya; dan yang
dinamakan-Nya makluk manusia itu sangat menyerupai-Nya sehingga Ia sangat
menaruh harapan padanya untuk mengelolah apa yang telah ada baginya. Karena
itu, kita hendaknya berusaha untuk terus meningkatkan apa yang ada pada diri
kita agar semakin maju dan berkembang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
Sang Pencipta.
Dalam melakukan sesuatu,
kita berusaha untuk semakin gigih memperjuangkan segala bentuk kekurangan kita
seperti kata pepatah “terjun sambil terus membuat sayap”. Yang menjadi tujuan utama dari kata pepatah ini
adalah: bagaimana seharusnya kita sebagai manusia mengembangkan apa yang ada
pada diri kita agar dengan itu semakin hari semakin kita diberi sebuah harapan
baru akan datangnya hari yang lebih cerah. Disetiap perjalanan hidup kita,
adapun satu atau lain hal yang kita rasa belum cukup untuk membuat kita bangga
dengannya. Bila hidup seperti itu terus kita kembangkan dalam setiap gerak
hidup kita, maka apa yang menjadi impian dan cita-cita dapat tercapai.
Hidup memang indah,
apabila kita terus dan terus untuk semakin maju dengan apa yang telah kita
kembangkan selama kita masih mampu untuk mengembangkannya. Dunia akan terasa
kecil kalau kita menikmati perbuatan yang sedang berlangsung yang kita jalankan
demi kelangsungan hidup diri pribadi dan dapat membuat orang lain turut
merasakan kebahagiaan kita itu.
Dunia berarti milik kita
yang hendaknya kita sendirilah yang menjadi penanggungjawab atas segala sesuatu
yang terjadi dan yang ada demi kelangsungan hidup semua yang ada diatasnya.
Adapun sayap-sayap yang dikembangkan untuk terbang setinggi mungkin sering
patah/putus dan bahkan jatuh. Sayap-sayap yang jatuh itu hendaknya tidak kita
biarkan begitu saja jatuh, tetapi mengangkatnya; mungkin masih dapat digunakan
sebagai suatu hiasan yang begitu indah atau apa saja yang memberikan makna bagi
kita dalam hidup.
Dalam menjalani hidup, apabila
kita mengalami satu kekeliruan atau kesalahan, hendaknya segera berbenah diri
agar tidak terus jatuh dan akhirnya membuat kita hancur sendiri. Kita sebaiknya
memberikan pintalan-pintalan atau berusaha untuk menumbuhkan bulu-bulu yang
baru sehingga akhirnya membentuk suatu bulu yang kokoh dan kuat untuk dapat
terbang sejauh dan setinggi mungkin. Orang yang mempunyai impian besar adalah
orang yang telah siap untuk terbang, walau apapun resiko yang ia alami. Terbang
melampaui dunia luar adalah sebuah impian tertinggi setiap orang dengan resiko
yang harus ditanggung oleh setiap kita yang ingin terbang tinggi mencapai apa
yang kita idamkan dan harapkan untuk dicapai.
Apabila harapan dan
impian itu tidak kita gantungkan setinggi mungkin, maka harapan untuk kita
terbang setinggi mungkin tidaklah terwujud karena apa yang kita gantungkan
tidak membuat kita untuk berusaha dan berjuang untuk menggapainya. Karenanya
cita-cita yang tinggi hendaklah menjadi satu hal yang hendak kita capai dalam
menjalani hidup ini. Dari sekian banyak yang kita tempa dan kita gantungkan,
akan ada satu yang menjadi tujuan utama yaitu; mencapai yang tertinggi; dan
kalau yang tertinggi itu tidak dapat kita capai, janganlah biarkan hidup kita
terpengaruh pada apa yang tidak tercapai itu, tetapi hendaklah kita membuat
jalan baru untuk mencapainya atau dengan menggantikannya dengan hal yang lebih
baik darinya, atau paling tidak yang setara dengannya.
Oleh karena
itu, rajutlah sayap-sayap hidupmu dengan bulu yang kokoh dan kuat, agar saya
dan anda dapat dengan leluasa terbang dan mencapai setiap impian dan harapan. Jadikanlah dirimu sebagai pribadi yang dapat
membantu orang lain untuk membuat sayap atau boleh; mampu juga untuk
menerbangkan orang lain dengan sayap-sayapmu yang kokoh.
Sr. Donatalia, CSV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar